Kami bisa jalan-jalan ke Singapore bukan karena kami kaya atau anak orang kaya. JJS kami adalah budget trip ala backpacker. Pesan tiket pesawat termurah di Air Asia, menginap di hostel, makan di warung dan jalan-jalan naik MRT. Hope our story can inspire you. We don't need to be rich to travel the world :)
Duren Sawit - Cengkareng - Changi
Bandara Soekarno Hatta terletak di Cengkareng, Banten, barat laut Jakarta. Lokasi tersebut sungguh jauh di mata dari kawasan kos saya di Duren Sawit, Jakarta Timur.Hal ini membuat saya harus berpikir menyiasati jarak jauh menuju bandara yang terkenal itu. Bakalan membelah jakarta di pagi buta kalau strategi kurang matang, hihihi.
Ada dua opsi. Pertama, naik taxi ke terminal Rawamangun dan lanjut bus Damri bandara yg paling pagi, yaitu setengah 4 pagi. Tarif naik bus Damri 20ribu. Waktu tempuh di pagi buta cukup satu jam saja kalau lancar. Tapi,saya keder juga harus keluar kos jam 3 pagi di daerah yang baru saya huni selama dua bulan ini. Opsi kedua yaitu naik taxi langsung menuju Cengkareng,yang mana pasti akan membuat kantong saya menjadi setipis tissu basah mitu, hihihi. Setelah melewati berbagai pertimbangan, saya akhirnya memutuskan untuk menggunakan jasa taxi. Tentu saja bukan dari Duren Sawit, melainkan dari daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kebetulan ada kerabat yang tinggal disana dan berbaik hati memberi tumpangan barang semalam :) Mereka adalah keluarga Pak Tarso :)
Saya memulai perjalanan saya dari jalan Ngurah Rai naik metromini 506 menuju kampung melayu, dan melanjutkannya dg bus Trans Jakarta ke halte pos Pengumben. TJ yang saya tumpangi harus melewati dua kali transit yaitu di halte Senen dan Harmoni. Apesnya, malam itu bus sungguh penuh sesak. Alamak, saya berdiri selama dua jam di tengah macetnya ibukota. Sudah kayak upacara bendera di senin pagi. Kaki saya rasanya sudah encok dan jejeritan, hihihi.
Sampai Kebon Jeruk jam 10 malam, saya baru tidur jam 12 setelah ini dan itu termasuk اَلْحَمْدُلِلّهِ, sekalian jualan hihihi. Kerabat saya, Mutiara Febria, ngelarisin inner dan hijab band, tengkyu sista :) Setelah transaksi dan ngobrol sana sini, saya akhirnya tidur. Siap tempur untuk the real journey to Singapore :) Flight saya Air Asia pukul 7.20 WIB.
Touch Down Singapore
Sabtu pagi buta, saya naik taxi dari Kebon Jeruk menuju Cengkareng, sekitar 75ribu rupiah saja tanpa bayar tol. Ini fasilitas airport taxi. Kalau mau ke bandara pastikan taxi kamu pakai jasa ini biar gak usah bayar tol hihihihi.
Air Asia berada di terminal 2D. Masuklah saya check-in. Karena perut keroncongan, saya makan dulu pastel kari di dalam bandara. Buat yang mau irit, saya saranin sarapan dulu di rumah masing-masing hehehe.
Saya sempat kenalan dengan dua cewek Indonesia yang mau jalan-jalan ke SQ juga. Mereka juga hijabers, hasrat promosi saya hampir keluar, tapi belum sempat promo, kami harus boarding dan tempat duduk kami jauh terpisah :(
Setelah sekitar 1jam berada di udara, saya pun mendarat di bandara Changi. Yeeey! Sebelumnya ada teman yang bilang kalau masuk SQ itu agak ribet dan ketat, tapi nyatanya nggak sama sekali. Saya turun dari pesawat dengan selamat, dan melewati counter imigrasi dengan lancar tanpa ditanya ini itu. Tentunya setelah mengisi kartu kedatangan dan menunjukkan paspor. Bahkan petugasnya berbahasa Indonesia, nggak nge-feel banget kalau di luar negeri hehehe.
Bandara Changi adalah bandara terbesar yang pernah saya datangi, hehehe. Padahal bandara yang pernah saya datangi baru Adi Sucipto, Soekarno Hatta, Ngurah Rai, dan Sydney. Hihihi. Tapi suer, bandaranya keren abis. Sampai-sampai Zata menobatkan bandara ini sebagai the most favourite place in SQ, hehehe. Bersih banget, sign-nya jelas banget, dan arsitekturnya ciamik (mulai sotoy hahaha).
Saking besarnya, antarterminal, bandara ini nyediain sky train gratis. Bentuknya seperti monorail,rel nya ada di atas antara gedung-gedung terminal. Tidak lupa Zata lagi-lagi berkomentar, dol kita di planet luar angkasa ya? Hahaha, dasar norak dia orang :) Kami pun benar-benar tidak tahu tampak depan dari bandara Changi ini, karena stasiun MRT juga terletak di dalam bandara, jadi kami tidak perlu keluar bandara untuk mencapai stasiun.
Setelah celingak celinguk, saya bertemu dengan Yuyun dan Zata. Sayang Yuyun harus segera masuk untuk boarding kembali ke tanah air, katanya ada tes kerja di sebuah bank ternama di Jogja hehe. Jadilah kami hanya foto-foto sebentar. Yuyun segera sprint ke gate, saya dan Zata meluncur ke hostel Amigos tempat kami menginap.
Yuyun, Saya (Dila) dan Zata
Saya sudah nggak sabar jalan-jalan :)
... bersambung ke sini.
No comments:
Post a Comment