Beberapa saat kemudian, saya berangkat ke Sydney September 2010 dalam rangka liburan kelulusan studi S1 saya. Beruntunglah saya tinggal selama sebulan di flat kakak saya, Mala di sebuah kawasan bernama Lakemba. Di sana adalah gudangnya para pendatang muslim yang mayoritas berasal dari negara-negara Timur Tengah, seperti Arab dan Lebanon. Puas mata saya memandangi cara mereka mengenakan hijab style. Hampir semua dari mereka memakai bandana jilbab. Bisa bayangkan hidung-hidung mancung dan paras arabian yang luar biasa cantik itu dibalut dengan bandana jilbab dan jilbab yang bagus dan anggun. Bahkan tidak hanya mereka yang memiliki wajah tirus yang "berani" mengenakan bandana arabian, tetapi juga mereka yang berwajah bulat, kotak, oval, persegi panjang, dan bujur sangkar *ups dua terakhir agak ngarang hehehe. Dan, mereka tetap terlihat cantik!
Saya pun, akhirnya membeli bandana arabian itu di sebuah toko Lebanon di Haldon Street, saya beli 5 sekaligus ;) *sesaat sebelum kembali ke tanah air saya beli 5 lagi saking kalapnya, hehehe. Selama sebulan di Sydney, saya jadi lebih berani berekspresi dalam berpakaian memadupadankan hijab style saya. Kenapa? Karena, orang-orang di sana tidak akan reseh mengomentari penampilan kamu, apapun itu *asal tetep pakai pakaian utuh di tempat yang semestinya lo ye, ;p.
Pulanglah saya ke Indonesia pada Oktober 2010 dan masih menerapkan ilmu perjilbaban dari negeri kanguru. Beberapa teman bertanya-tanya, ada yang bilang aneh, ada juga yang bilang bagus. Semua saya terima dengan lapang dada *haha, peres. Dari situ muncullah ide untuk menjual bandana jilbab. Beruntung ide ini didukung oleh Zata dan kakak saya, Mala. Beruntung lagi, keluarga saya memiliki toko jahit PENI, jadi saya bisa bekerja sama dengan owner PENI, yaitu papa dan mama saya sendiri, hihihi.
Walaupun bandana arabian mulai berkembangbiak di Jogja, kami tidak kehabisan akal. Bandana yang kami produksi terbuat dari bahan yang nyaman dipakai dan menyerap keringat, juga tidak membuat tuli telinga saat dipakai hehehe. Selain itu, kami juga menyediakan bandana arabian motif yang kami rasa belum ada di Jogja dan sekitarnya.
Alhamdulillah, sedikit demi sedikit usaha ini menunjukkan titik terang. Selain teman-teman, pembeli juga hadir via fanpage kami di Facebook, Dila&Zata Shop. Kami juga menitipkan bandana-bandana cantik tersebut di PENI. Mama saya memang jagonya berjualan. Doi promosi ke pelanggan-pelanggan PENI dan membuahkan hasil.
Yah, setidaknya saya punya kesibukan baru sambil melamar dan menunggu panggilan pekerjaan yang semoga dalam waktu dekat menghampiri saya ;)
So, keep on stylish u all hijabers, whether you are slim or fat. It's depend on your confidence to show your best style. Dont worry to try something new. Dont make hijab as a blunder for your creation of fashion ;). Stay positive ;D
With love and cheers,
Dila M